NawirFikri – Halo
semua, kali ini saya akan berbagi tentang apa sih maksud dan Arti dari Nama Allah yang
terdapat nama Al Ghoffar dan juga At Tawwab. Langsung saja ya..
Mengapa
dari sekian nama-nama Allah ada Al Ghoffar dan juga At Tawwab. Al Ghoffar yang
berarti Maha Pengampun dan At Tawwab yang berarti Maha Penerima Taubat.
Dalam bahasa, Al Ghoffar dari kata Gho-fa-ra yang berarti
sa-ta-ra yang bermakna menutup. Al Ghoffar adalah zat yang maha menutup, yaitu
menutup kesalahan-kesalahan hambaNya. Untuk itulah seorang hamba harus beristighfar maksudnya memohon pada
Allah agar segala dosa dan kesalahannya ditutup oleh Allah swt, sehingga
menjadi sulit kembali pada kesalahan tersebut dan sekaligus kebanyakan manusia
tidak akan mengikuti jejaknya yang salah karena telah ditutup rapat-rapat oleh
Allah swt.
Pada dasarnya ketika seseorang melakukan sebuah kesalahan,
ia telah membuka peluang untuk orang lain melakukan kesalahan yang sama.
Disinilah makna istighfar, memohon pada Allah untuk menutup kesalahan tersebut
agar tidak ada peluang bagi orang lain untuk melakukannya.
Sedangkan At Tawwab berasal dari akar kata ta-a-ba yang
berarti ra-ja-‘a, kembali atau pulang, jadi at tawwab bermakna zat yang maha
menerima kembali atau pulangnya hamba-hambaNya dari perbuatan dosa dan
kesalahan.
Namun Allah mau menerima kepulangan hamba-hambaNya dari
kesalahan yang dilakukan dengan syatar hamba-hambaNya memohon terlebih dahulu
padaNya agar kesalahan tersebut ditutup rapat-rapat. Untuk itulah kenapa kita
selalu berdzikir dengan urutan Astaghfitullah wa atubu ilaihi, kita memohon
pada Allah agar dosa kita ditutup dan berharap Allah berkenan menerima kita
pada sisiNya.
Dari sini kemudian ulama memberikan persyaratan agar
istighfar dan taubat kita diterima oleh Allah harus melakukan hal-hal sebagai
berikut :
Pertama,
istighfar dan taubat tersebut harus dilakukan dengan sepenuh hati atau ikhlas
karena Allah semata. Dalam kenyataan banyak manusia yang beristighfar dan
bertaubat pada Allah hanya semata-mata dunia atau kekuasaan . Sekarang ini
banyak yang kembali untuk ingat pada
Allah dengan datang ke pengajian-pengajian atau ke ulama terkenal hanya sekedar
mencari popularitas dengan kekuasaan. Maka istighfar dan taubat model tersebut
tidak akan bisa sampai pada ‘Arsy Allah.
Kedua, melepaskan
diri dari kemaksiatan yang dilakukan.
Artinya seseorang yang sudah bertaubat pada Allah harus benar-benar
meninggalkan kemaksiatan dan hal-hal yang berhubungan dengan kemaksiatan
tersebut,misalnya berzina, maka ia harus meninggalkan tidak hanya perzinahannya
saja, tetapi sekaligus tempat-tempat yang kondusif mengarahkan kembali pelaku
untuk mengulanginya.
Ketiga, menyesal
sampai meneteskan air mata suci dari matanya.
Keempat,berkeyakinan
untuk tidak mengulang perbuatan terlarang lagi.
Ketika seorang hamba melaksanakan hal-hal tersebut diatas
dan ketika bibirnya bergetar seraya berucap Astaghfirullah wa atubu ilaihi,
maka hamba tersebut akan benar-benar diterima dan disambut dengan cinta kasih
oleh Zat al ghoffar dan at tawwab.
Sedikit cerita
tentang riwayat yang berkaitan dengan hal-hal diatas :
Pada suatu hari Umar ibnu Khattab menangis dihadapan Rasulullah
SAW, maka rasul bertanya padanya :”Wahai Umar, apa yang menyebabkan engkau
menangis ?” Umar menjawab : “Tangisan seorang pemuda yang menyayat hatilah
menyebabkan aku menangis, ya rasulullah”. “Hadapkan padaku anak muda itu !”
perintah rasulullah. Dan ketika anak muda itu sudah dihadapan rasulullah,
beliau bertanya padanya “Apa yang menyebabkan kamu menangis seperti itu ?”
pemuda itu menjawab “ Ya rasulullah, aku telah melakukan dosa yang amat besar
dihadapan Allah, itulah mengapa aku menangis”. Rasulullah berkata “Apakah bumi
Allah ini lebih besar dari dosamu ?” Ia berkata :”Dosaku masih lebih besar dari
itu “. Rasulullah berkata :” Apakah ‘arsy Allah tidak lebih besar dari
dosa-dosamu ?” Ia berkata :” Dosaku masih lebih dari itu “. Rasulullah bertanya
kembali “Apakah dosamu lebih besar dari kasih sayang Allah ?” Anak muda itu
menjawab :” Saya berharap kasih sayang Allah lebih besar dari dosaku “.
Rasulullah bertanya :”Apa sebenarnya dosamu itu ?” Maka anak muda itu berkata
:” Ya rasulullah. Aku adalah penggali kuburan, pada suatu hari aku menggali
kuburan yang masih baru dan ternyata itu kuburan seorang gadis. Ketika aku buka
kain kafannya masih nampak kecantikan gadis tersebut, aku jadi bergairah
sehingga menyetubuhinya,dan ketika selesai dengan hajatku itu dan hendak aku
tinggalkan tiba-tiba terdengar dari mulut gadis tersebut suara “kenapa engkau
meninggalkan aku dalam kondisi masih junub dan tidak suci menghadap Allah
?”.Mendengar cerita anak muda tersebut rasulullah marah seraya berkata
“Pergilah kamu dari hadapanku ! tidak pantas bagimu kecuali api neraka !”
.Mendengar hardikan rasulullah tersebut dengan gontai dan lemas ia pergi. Ia
berjalan terus tanpa tujuan, hatinya begitu hancur, airmata tidak hentinya
bercucuran. Kemudian ia bersujud dipasir seraya berkata “Ya Allah, kalau Engkau
memang tidak menerima penyesalan dan tau batku, maka belahlah langitMu,
keluarkan apiMu dan bakarlah diriku sekarang juga”. Allah mendengar rintihannya
maka Allah mengutus Jibril untuk menyampaikan pesan pada rasulullah bahwa anak
muda itu telah diampuni dosanya. Ketika anak muda yang sudah bertaubat tersebut
sholat Maghrib berjamaah dengan rasulullah dan rasulullah membaca surat At
Takatsur hingga sampai ayat hattazurtumul maqobir, maka anak muda tersebut
menjerit histeris hingga ajal menjemputnya.
Cerita yang panjang ini memberikan hikmah pada kita, bahwa
sebesar apapun dosa yang kita lakukan jika benar-benar beristighfar dan
bertaubat dengan syarat-syarat diatas, insyaAllah, Allah akan memberikan
ampunan dan maafNya. Karena Allah memiliki nama-nama yang indah diantaranya, al
ghoffar dan at tawwab.
Wallahu ‘alam
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar