NawirFikri – Ternyata, Minuman beralkohol membunuh 3,3 juta orang
di seluruh dunia setiap tahun. Lebih banyak dari korban AIDS, penderita TBC,
atau bahkan gabungan dari tindakan
kekerasan. Demikian disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) guna
memperingatkan semakin meningkatnya orang mengkonsumsi minuman keras.
Termasuk mabuk saat mengemudi, kekerasan dan pelecehan akibat
alkohol, dan banyak penyakit dan gangguan akibat alkohol, minuman tersebut
menyebabkan satu dari 20 kematian di seluruh dunia setiap tahun, kata badan
kesehatan PBB, dilansir The Sydney
Morning Herald (13/5/2014)
“Ini boleh dikatakan sebagai satu kematian setiap 10 detik,” kata
Shekhar Saxena, yang mengepalai Kesehatan Mental WHO dan Departemen
Penyalahgunaan Zat, kepada wartawan di Jenewa.
Alkohol menyebabkan 3,3 juta kematian pada tahun 2012, yang
menurut WHO, setara dengan 5,9 persen dari kematian global (7,6 persen untuk
laki-laki dan 4,0 persen untuk perempuan).
Sebagai perbandingan, HIV/AIDS menyebabkan 2,8 persen kematian,
tuberkulosis menyebabkan 1,7 persen, kematian akibat tindakan kekerasan 0,9
persen, demikian hasil penelitian menunjukkan.
Negara-negara dengan konsumsi alkohol secara tradisional rendah,
seperti China dan India, saat ini semakin meningkat konsumsinya sejalan dengan
meningkatnya tingkat kemakmuran di negara itu, katanya.
“Perlu tindakan lebih jauh untuk melindungi kesehatan populasi
dari konsekuensi negatif mengkonsumsi alkohol,” ucap Oleg Chestnov dari Unit
Kesehatan Mental dan Penyakit Menular WHO. Hal itu dikatakannya dalam satu
pernyataan saat meluncurkan laporan besar tentang konsumsi alkohol tingkat
global dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.
Minum ini dikaitkan sebagai penyebab 200 lebih gangguan kesehatan,
termasuk sirosis hati dan beberapa jenis kanker. Penyalahgunaan alkohol juga
membuat orang lebih rentan terhadap penyakit menular TBC, HIV, dan pneumonia.
Sebagian besar kematian yang disebabkan oleh alkohol –sekitar sepertiga– memicu penyakit jantung dan diabetes.
Kecelakaan yang berhubungan dengan alkohol, seperti kecelakaan
mobil, adalah pembunuh tertinggi kedua, sekitar 17,1 persen dari semua kematian
terkait alkohol.
China, India Konsumsi Banyak
WHO memperkirakan bahwa 16 persen peminum dunia menyalahgunakan
alkohol secara berlebihan.
Orang-orang di negara-negara terkaya di dunia, terutama di Eropa
dan Amerika, merupakan pelaku terbesar dibanding orang-orang di negara-negara
miskin. Tetapi meningkatnya kekayaan di negara berkembang juga menaikkan
konsumsi alkohol.
Peminum di negara padat penduduk semacam China dan India meningkat
sangat cepat karena meningkatnya penghasilan mereka, kata WHO. Organisasi
memperingatkan, asupan rata-rata tahunan di China kemungkinan akan membengkak
1,5 liter alkohol murni pada tahun 2025.
Namun sebagaimana biasa, Eropa Timur dan Rusia, adalah rumah bagi
peminum terbesar di dunia.
Pria Rusia mengkonsumsi rata-rata 32 liter alkohol murni per
tahun, menurut statistik 2010, diikuti oleh negara-negara Barat lainnya
termasuk Eropa, Kanada, Amerika Serikat, Australia, dan Afrika Selatan.
Rata-rata setiap orang di atas usia 15 di seluruh dunia minum 6,2
liter alkohol murni dalam satu tahun, menurut laporan tersebut.
Rata-rata konsumsi setiap orang di dunia naik menjadi 17 liter
alkohol murni setiap tahun.
Namun demikian masih ada orang yang menjauhi minuman keras
tersebut. Hampir setengah dari seluruh orang dewasa di seluruh dunia tidak
pernah menyentuh alkohol, dan hampir 62 persen mengatakan, mereka belum
menyentuh minuman dalam satu tahun terakhir,
kata laporan menunjukkan.
Pantangan khususnya di kalangan perempuan, yang paling umum di
negara-negara berpenghasilan rendah. Sementara negara yang memiliki keyakinan
agama dan norma-norma sosial kuat –terbanyak di negara Muslim– hampir bebas
alkohol.
Refensi : The Sydney Morning
Herald
0 komentar:
Posting Komentar